Billing untuk Warnet

Senin, 27 September 2010



Setiap bidang usaha kini selalu melakukan transaksi, apalagi bidang-bidang yang selalu melakukan transaksi dalam jumlah besar seperti rumah sakit atau departement store atau bidang usaha yang transaksinya berbentuk abstrak seperti usaha warung internet atau warung game online, dan disinilah sistem billing bekerja.

Sistem billing merupakan sistem yang membantu para usahawan untuk mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. Contohnya bagi pengusaha warung internet, billing sistem digunakan untuk memonitor penggunaan dan pemasukan warnetnya. Sedangkan jika bagi usahawan di bidang perumahsakitan sistem billing digunakan untuk mencatat proses pelayanan, mulai pasien datang sampai dengan pasien pulang. Menghitung biaya yang harus dibayar pasien secara otomatis, serta memberikan informasi sebagai analisa pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.
Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi berbentuk software. Awalnya penciptanya hanya menciptakan sistem billing ini berbentuk software yang jika orang ingin memilikinya mereka haruslah membeli software tersebut dan kemudian menginstallnya ke komputer atau notebook mereka.

Tetapi kini, dengan adanya internet, kemudian software-software tersebut dapat di download melalui situs-situs yang disediakan. Ada bermacam-macam model sistem billing dengan kelebihan dan kekurangannya, ada juga yang gratis dan ada juga yang dikenai biaya. Untuk mendownload dengan aman agar hardisk tidak terkena bahaya virus, kita dapat menggunakan FDM (Free Download Manager), software ini bekerja membantu kita agar melakukan proses download di jalurnya.

Contohnya seperti billing explorer, indobilling, billiard system billing, PSN/IgoS Billing System, dan lainnya. Merk-merk diatas adalah merk-merk software sistem billing yang kini dapat diakses di internet.

Salah satu program billing yang banyak dipakai adalah billing explorer

Silakan di download disini untuk Billing explorer

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan ke klik disini
atau klik disini

silakan

Read More......

Warnet-Warnet Pada Kolaps Gara-Gara Pemadaman Listrik

Senin, 13 September 2010

Pemadaman listrik di kawasan Jakarta belakangan ini telah mengakibatkan penurunan pendapatan 50-60 persen pengusaha warung internet (warnet) per bulan.

“Potensi kehilangan pendapatan pengelola warnet bisa mencapai 60 persen,” kata Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Warnet Indonesia (Awari), Judith MS di Jakarta.

Melalui sambungan selular, Judith menjelaskan, pemadaman bergilir listrik saat ini sudah semakin parah, selain tidak mengenal waktu juga lama pemadaman juga tidak bisa diprediksi.

“Pemadaman listrik mengakibatkan penurunan jumlah okupansi pengguna jasa warnet karena koneksi listrik terputus. Pemadaman yang secara tiba-tiba bisa mengakibatkan kerusakan pada perangkat warnet seperti server dan piranti lunak,” ujar Judith.

Ia menginformasikan, sejumlah pengusaha warnet di kawasan Bintaro, Blok M, Depok sudah menyampaikan keluhan kepada asosiasi bahwa pemadaman listrik sangat menganggu bisnis mereka.

“Selain penurunan pendapatan akibat berkurangnya pelanggan, pengelola warnet juga harus membayar sewa bandwith per bulan sesuai dengan kapasitas PC yang dimiliki,” ujarnya.

Harga bandwith setidaknya mencapai 25 persen dari total biaya operasional sebuah warnet, ditambah lagi biaya listrik, perangkat PC, dan biaya karyawan.

Sementara itu Ketua Bidang Organisasi Awari, M Yamin menjelaskan, saat ini setidaknya sebanyak 1.000 warnet yang beroperasi di seluruh bilangan Jakarta.

Warnet dibagi dalam tiga kategori yaitu warnet besar dengan jumlah PC di atas 30 unit, warnet sedang dengan PC 15-30 unit, dan warnet kecil hingga 15 PC.

Ia menjelaskan, warnet besar biasanya memiliki mesin generator pembangkit (genset), namun investasi tersebut memiliki keterbatasan bahan bakar solar, dan listrik yang dihasilkan tidak tentu stabil.

Menurutnya, yang paling terpukul akibat pemadaman bergilir adalah warnet sedang dan dan kecil karena hanya mengandalkan listrik PLN.

Secara keseluruhan layanan warnet saat ini ujarnya, didominasi games on line yang diperkirakan mencapai sekitar 40 persen, selebihnya adalah sewa internet, jasa pengetikan maupun jasa layanan mesin pemindai (scanner).

Ia tidak merinci potensi kerugian warnet di Jakarta, selama satu bulan terakhir akibat pemadaman bergilir yang frekuensinya semakin sering.

“Kalau rata-rata per satu PC dapat menghasilkan sewa internet sebesar Rp 30.000, maka dapat dikalikan bahwa warnet berskala sedang dengan PC 15 unit, berapa potensi pendapatan yang hilang,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini yang tidak kalah penting adalah informasi pemadaman listrik PLN harus sesuai dengan jadwal yang diumumkan.

Terkadang ujarnya, diumumkan padam pada jam tertentu ternyata lebih awal, atau bahkan lebih lambat.

Kepastian jadwal pemadaman untuk menentukan apakah pengusaha warnet dapat mengoperasikan layanan atau tidak.

“Lebih baik tutup dalam satu hari ketimbang diumumkan tidak padam tetapi kenyataannya pasokan listrik padam berkali-kali dalam satu hari,” ujarnya.

Ia juga meminta agar PLN memenuhi janjinya mempercepat penyelesaian masalah pemadaman di Jakarta, karena kalau masih kasus ini berlangsung terus menerusi bukan tidak mungkin industri warnet yang juga masuk dalam kategori usaha kecil menengah (UKM), akan kolaps. [inilah]

Read More......

Dimana Warnet tempat kalian Bermain ?

WAR.NET
Jl. Sudirman No 274 Sigirng-giring P.Sidimpuan
Game Gemscoolnya
-PB

HARga Game 2 jam 5000 Game 1 jam 3000
PERSONAL/GAMES 1jam= 4000/3000
PAKET 1 JAM(internet)=lp
Paket 2 JAM (internet)=8000
Paket 3 JAm (internet)=10000
mie goreng +telor= 5000
granita=1000
ale"=1000
aqua=500
Snack=1500

TOILET=ALHAMDULILLAH GratisS!!!
NOTE:KELEBIHAN ni WARNET tptnya BAGUS! ada GENSET

abis tu BANYAK BOCAH PULA BERISIIIIIIIIK bgt! ahh PENGEN gw TAMPOL BAPAKnya ntar MARAH"

Read More......

ANALISA BISNIS WARNET

Sekarang ini banyak orang yang sedang mencari peluang bisnis dibidang warnet, cuman masalahnya banyak yang kurang mengerti mengenai perhitungan untung ruginya. Dengan hanya bermodalkan tempat yang sudah ada dan beberapa unit komputer, banyak yang langsung terjun ke bisnis ini tanpa menganalisa terlebih dahulu. Setelah berjalan, katakanlah 1-2 tahun biasanya warnet ini akan tutup atau dioperkan ke orang lain yang akan mencoba lagi keberuntungannya.
Berikut ini, kita akan coba menghitung lebih detail tentang bisnis ini.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan/diperhatikan oleh seseorang sebelum memulai usaha warnet. Antara lain :

1.Lokasi/tempat
Apakah tempat kita membuka warnet termasuk tempat yang strategis ? Perkiraan pengunjung yang datang nantinya kira-2 berapa orang per hari ? Ini akan menentukan jumlah pc yang harus disediakan nantinya. Semakin banyak pc yang tersedia tentunya semakin menguntungkan kita, dengan catatan harus ada yang datang bermain. Ada saat-saat tertentu, warnet kita ramai, dan terjadi antrian, tapi kadang-2 dari semua pc yang kita sediakan, hanya terisi 1-2 orang saja.

2.Spec Komputer
Di daerah sekitar kita, apakah sudah ada warnet ? Bagaimana spec komputernya ? Ini akan menentukan spec komputer yang kita gunakan nantinya. Jika daerah kita belum ada warnet, dan katakanlah, daerah kita agak berada di pinggiran, kita bisa berhemat dengan menggunakan spec komputer yang lebih rendah. Bayangkan juga bila kita berada di pusat kota, dengan banyak warnet yang memakai computer dengan spec tinggi, dengan lcd wide screen. Tentunya kita juga harus menyesuaikan warnet kita dengan warnet saingan kita.
Satu hal lagi, spec komputer untuk browsing /chatting saja tidak perlu tinggi-2 amat, lain halnya kalo warnet kita mau dijadikan game center, dengan aneka games tinggi dan online.

3.Harga jual dan jam operasional
Bermain di warnet, biasanya dihitung dengan biaya per jam. Tetapi ada juga yang membuat paket, misalnya paket 1 minggu berapa atau ada juga yang paket bulanan. Hal ini tergantung dari situasi kondisi di lapangan dan juga permintaan dari pelanggan. Di pasaran biasanya harga bermain di warnet sekitar Rp. 2500 s/d rp. 5000,-/jam. Untuk tempat2 yang elit, bisa saja mencapai Rp. 10 ribu per jam atau lebih.
Semakin panjang jam buka warnet kita, tentunya semakin banyak omset yang kita. Tetapi ini juga akan membuat biaya operasional kita menjadi lebih mahal, karena kita harus membayar lebih untuk biaya listrik dan gaji karyawan.

4.Dikelola secara professional atau sistem kekeluargan ?
Ini salah satu poin penting juga, karena selama ini, mungkin kita tidak pernah menghitung biaya sewa gedung, karena dianggap toh punya sendiri. Hal ini sebenarnya harus kita hitung, walaupun tempatnya gratis. Karena kalau tidak kita hitung, kita tidak tahu dengan pasti apakah bisnis kita ini layak diteruskan atau tidak. Kalo misalnya tempat yang akan kita gunakan ini, tidak digunakan untuk warnet, tentunya bisa disewakan ke orang lain, dan ini akan memberikan penghasilan bagi kita. Mungkin saja nanti setelah dihitung-2 dengan analisa yang akan diberikan dibawah, lebih untung menyewakan tempat kita daripada kita sendiri yang buka warnet.
Poin lainnya adalah tenaga kerja, banyak usaha warnet yang dijaga oleh pemiliknya langsung atau mungkin juga adik atau kakak atau family dari ownernya. Dan biasanya mereka tidak mengambil gaji, tetapi hanya mengambil keuntungan dari warnet. Seharusnya walaupun yang jaga adalah saudara kita atau kita sendiri sebagai owner, kita juga harus mengambil gaji seperti kalo kita menggaji orang.

5.Penyusutan computer dan gedung.
Ini adalah poin terpenting dalam bisnis warnet. Rata-rata warnet kecil dibuat tanpa menghitung penyusutan computer. Jadi perhitungan mereka simple saja, dalam 1 bulan dapat omset dari warnet misalnya 10 juta, trus dipotong gaji karyawan, listrik, biaya internet, dan lain sebagainya katakanlah total 6 juta, maka keuntungan mereka perbulan adalah 10 juta – 6 juta = 4 juta. Dalam setahun 12 bulan x 4 juta = 48 juta. Bisnis yang lumayan bukan ?
Seharusnya keuntungan 4 juta itu, harus dipotong dulu dengan yang namanya penyusutan komputer. Biasanya kita hitung, satu unit komputer itu dinolkan (dianggap tidak bernilai lagi) dalam waktu 3 tahun. Jadi kalo harga 1 unit komputer 3 juta, maka biaya penyusutan per bulan adalah : Rp 3 juta / (3 tahun x 12 bulan) = Rp. 83.333. Kalo kita ada 10 unit komputer, maka kalikan saja dengan 10 unit, berarti perbulan kita harus susutkan Rp. 833.333,- Uang ini nantinya kita pisahkan dan kita buat tabungan sendiri.
Untuk sewa gedung juga harus dibuat penyusutannya, supaya di tahun depannya, kita sudah ada dana untuk menyambung sewa gedung tersebut. Tidak lucu kalo misalnya setiap tahun, kita harus keluar modal lagi untuk sewa gedung ataupun upgrade PC.


Ok, sekarang coba kita buat analisanya dalam angka-angka supaya lebih mudah dimengerti.

1.Investasi awal :

1.Sewa gedung, asumsi rp. 10 juta per tahun
2.PC untuk warnet 10 pc, asumsi Rp. 3.500.000 /unit
3.PC untuk server 1 pc, asumsi Rp. 5.000.000 / unit
4.Biaya pembuatan perabot , asumsi rp. 5.000.000
5.Biaya instalasi jaringan, switch dan kabel, asumsi Rp. 2.000.000,-
6.Investasi lainnya, misalnya AC, line tel, listrik, cat ulang ruangan, asumsi Rp. 5.0000.000,-

Total Rp. 62.000.000,-

2.Biaya operasional :

1.Biaya koneksi internet, asumsi memakai speedy, Rp. 1.750.000 / bln.
2.Biaya gaji pegawai, asumsi 2 orang x Rp. 800.000, total Rp. 1.600.000 / bln
3.Biaya listrik dan tel, asumsi Rp. 1.000.000 / bln
4.Biaya lainnya (cadangan), Rp. 500.000 / bln
5.Biaya penyusutan,

*untuk gedung Rp. 10.000.000 / 12 bln = Rp. 833.333 / bln
*untuk pc dan server Rp. 38.500.000 / 36 bln = Rp. 1.069.000 / bln
*untuk lainnya, kita juga asumsi susut dalam 36 bln,

biaya perabot, ac, instalasi, dll Rp. 12.000.000/36 bln = Rp. 333.333 / bln
Total biaya penyusutan Rp. 2.235.000 / bln
Total biaya operasional + penyusutan = Rp. 7.085.000,-

3.Omset Pendapatan
Dengan jumlah 10 komputer, dan jam buka 12 jam (jam 10 pagi s/d 10 malam), kemudian harga jual Rp. 3000 / jam. Maka maksimal keuntungan yang bisa kita dapat adalah
10 pc x 12 jam x Rp.3000 = Rp. 360.000 / hari.
Tapi ini adalah tidak mungkin, kita harus kalikan dengan tingkat kepadatan pengunjung yang datang. Biasanya kita asumsikan dengan nilai 50%, dalam arti rata-2 yang main setiap saat hanya setengah dari kapasitas warnet kita saja.
Maka keuntungan perhari adalah Rp. 360.000 x 50% = Rp. 180.000.
Untuk satu bulan, kita kali kan dengan 30 hari = Rp. 5.400.000,-


Dengan perhitungan diatas, maka usaha warnet kita tadi adalah rugi Rp. 5.400.000 – Rp. 7.0785.000 = Rp. 1.685.000 / bulan.
Sorry, bukan untuk mengecilkan semangat dalam usaha membuat warnet, tetapi ini adalah sekedar ilustrasi supaya kita lebih cermat dalam hitung-2an sehingga investasi yang kita tanam tidak sia-sia.


Ada beberapa poin yang bisa kita rubah supaya usaha warnet kita bisa untung, misalnya :

*Biaya koneksi internet dicari yang lebih murah, misalnya memakai paket office speedy, Rp. 750.000 / bulan. Ini bisa menghemat biaya internet kita sehingga rp. 1 juta /bulan. Atau bisa juga dengan mencari alternative radio link yang banyak dijual oleh pihak ketiga, diluar ISP resmi.
*Meningkatkan jumlah komputer, memperpanjang jam buka, meningkatkan tingkat kedatangan customer dengan membuat paket-2 yang menarik, mis paket main 5 jam, paket happy hour pada jam-2 sepi.
*Buat usaha tambahan selain warnet,misalnya dengan menyediakan penjualan minuman dan makanan ringan, sehingga ada omset tambahan.
*Menyediakan printer untuk bisa mencetak, biasanya dihitung per lembar.
*Menyediakan jasa download, jasa copy cd/dvd, penjualan accessories komputer, pulsa telepon, dan lainnya sepanjang tidak menggangu usaha warnet dan tidak memakan banyak tempat.


Semoga bermanfaat.

Download
Comments
Sea

Read More......
 
 
 
 
Copyright © IFAN COM